Pulau Bali di Indonesia adalah sarang aktivitas dengan sektor real estat yang berkembang. Investor asing yang ingin hadir di sektor properti tertarik ke Bali karena pemandangannya yang menakjubkan, ekspansi ekonomi yang kuat, dan meningkatnya pariwisata.
Persyaratan dan Peraturan Terbaru untuk Investor Asing di Real Estat Bali (2023)
Indonesia menerapkan peraturan baru pada tahun 2023 dengan tujuan memfasilitasi investasi properti asing, meskipun dengan batasan tertentu:
Persyaratan investasi minimum telah dimodifikasi menjadi IDR 10 miliar (setara dengan USD 680.000), sehingga meningkatkan tingkat aksesibilitas bagi investor internasional (dapat bervariasi tergantung pada lokasi).
Warga negara asing tidak diizinkan untuk memperoleh real estat di daerah yang telah ditetapkan sebagai “daerah strategis” atau “daerah kepentingan nasional.” Berinvestasi dalam real estat di Indonesia menghadirkan banyak manfaat:
- Potensi Pariwisata: Sektor pariwisata yang berkembang di Indonesia menghasilkan permintaan besar untuk rumah liburan dan properti sewa, sehingga menghadirkan keadaan yang menguntungkan bagi investor.
- Retret atau Rumah Kedua: Bali adalah tujuan ideal bagi mereka yang mencari tempat peristirahatan yang tenang atau rumah kedua yang jauh dari kekacauan kota-kota Barat. Anda dapat melarikan diri ke properti Bali Anda kapan pun Anda mau, meninggalkan tekanan kehidupan Barat Anda.
- Kesehatan dan Kebugaran: Bali adalah pusat bagi penggemar kesehatan dan kebugaran. Anda akan menemukan retret yoga, pusat kesehatan, dan pasar organik yang mempromosikan gaya hidup holistik dan sehat, menambah ketenangan rutinitas harian Anda.
- Perekonomian Indonesia diperkirakan akan tumbuh pada tingkat yang kuat sebesar 5% pada tahun 2023, mendorong permintaan untuk real estat komersial dan residensial.
- Harga properti di Indonesia masih relatif ekonomis terhadap negara-negara lain di Asia Tenggara.
Apakah Investor Asing Diizinkan Membeli Properti di Bali atau Indonesia?
Orang asing dapat, pada kenyataannya, membeli real estat di Bali dan Indonesia. Namun demikian, batasan dan prasyarat tertentu ditetapkan.
Properti dapat dibeli oleh orang asing di Bali dan Indonesia dengan menggunakan metode berikut:
- Sebuah entitas milik asing, PT PMA (Perseroan Terbatas Penanaman Modal Asing), memberikan warga negara asing hak untuk memiliki real estat di Indonesia. Ini memberi ekspatriat peluang investasi yang aman dan bahkan dapat mengakibatkan penerbitan izin tinggal dua tahun, menjadikannya pilihan populer.
- Warga negara asing juga diizinkan untuk membeli properti prasarana di Indonesia dan Bali. Ini memerlukan kemampuan untuk menyewa real estat atau tanah untuk jangka waktu yang telah ditentukan, biasanya 25 tahun, dengan kemungkinan memperpanjang perjanjian.
- Judul Hak Pakai, yang secara harfiah diterjemahkan menjadi “Hak untuk Menggunakan,” memberikan hak kepemilikan properti pada orang asing dan penduduk. Warga negara asing harus memiliki izin tinggal, seperti KITAS, KITAP, atau Visa Rumah Kedua, untuk memenuhi syarat.
- Hak Guna Bangunan, yang secara harfiah diterjemahkan menjadi “Hak untuk Membangun,” Sertifikat tanah yang dikenal sebagai “Hak untuk Membangun” memberikan pembawanya wewenang untuk menjadi pemilik sah real estat yang dibangun di atas tanah orang lain. Perusahaan, pemerintah, atau warga negara Indonesia biasanya memiliki tanah. Hanya individu atau organisasi yang berbasis di Indonesia, seperti PT PMA (Penanaman Modal Asing), yang memenuhi syarat untuk mendapatkan gelar HGB. Ini menyiratkan bahwa orang asing tidak dapat membeli real estat di bawah hak Guna Bangunan.
- Orang asing sekarang diizinkan untuk memperoleh real estat Indonesia hanya dengan paspor pada tahun 2023. Meskipun tidak memerlukan izin kerja atau kepemilikan asing, persyaratan khusus harus dipenuhi. Ada area properti tertentu dan jumlah minimum yang memenuhi syarat untuk kondisi ini.
- Kepemilikan Perkawinan di Indonesia: Pasangan campuran kewarganegaraan (merupakan pasangan Indonesia dan asing) harus memahami konsekuensi dari Undang-Undang Perkawinan Indonesia tahun 1974. Perjanjian pranikah dapat digunakan untuk mempertahankan hak properti, memungkinkan pasangan Indonesia untuk mempertahankan kepemilikan properti sementara pasangan asing bebas untuk melakukan investasi.
Apa risiko yang mungkin terjadi dari berinvestasi di Bali atau real estat Indonesia?
Terlepas dari lingkungan yang menjanjikan, ada risiko khusus yang memerlukan perenungan:
- Volatilitas Mata Uang: Rupiah Indonesia rentan terhadap fluktuasi nilai yang substansial, yang mungkin berdampak kecil pada hasil investasi.
- Ketidakstabilan politik Yang telah terjadi di masa lalu berpotensi menciptakan ketidakpastian pasar dan menghambat penjualan real estat. Sebagai perbandingan, politik Indonesia telah stabil sejak tahun 2003 hingga saat ini.
- Seluk-beluk sistem hukum Indonesia menghadirkan hambatan yang berat, berpotensi menghambat keberhasilan penyelesaian sengketa dan penegakan kontrak.
Sektor real estate di Bali atau Indonesia memikat investor internasional. Penting untuk memahami kerangka peraturan, peraturan terbaru dan keuntungan dan kerugian berinvestasi di real estat Bali, untuk membuat keputusan yang tepat. Investor yang cerdas dapat menemukan berbagai peluang di pasar real estat Bali, apakah mereka mencari properti liburan atau investasi jangka panjang.
Kami berbicara dengan pakar hukum di *Cleon Business Consulting* untuk memberi Anda wawasan berharga. Temukan semua yang perlu Anda ketahui tentang membeli properti di Bali, termasuk persyaratan hukum dan tips penting. Hubungi kami untuk panduan ahli dan bantuan pribadi.
Untuk pertanyaan lebih lanjut atau panduan individual, silakan hubungi kami.
Properti Fullers
Alamat: Jl. Gunung Salak Gg. Kemuning No.5, Padangsambian Klod, Kec. Denpasar Bar., Kota Denpasar, Pulau Bali 80117
Telepon: 0819-2868-6777
